Penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi
tertentu yang diberikan baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga. Penghargaan
biasanya diberikan dalam bentuk medali, piala, gelar, sertifikat, plaket atau
pita. Suatu penghargaan kadang-kadang disertai dengan pemberian hadiah berupa
uang seperti hadiah nobel untuk kontribusi terhadap masyarakat, dan hadiah
pulitzer untuk penghargaan bidang literatur. Dalam organisasi ada istilah
insentif,Insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk material atau non
material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada
karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam
mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
Hukuman adalah suatu konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap
suatu respons perilaku tertentu dengan tujuan untuk memperlemah perilaku
tersebut dan mengurangi frekuensi perilaku yang berikutnya.
Jenis-jenis Imbalan
Jenis
imbalan menurut Gitosudarmo (1997:227) Ada 2 yaitu imbalan intrinsik dan
imbalan ekstrinsik.
- Imbalan intrinsic adalah imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Imbalan intrinsik meliputi penyelesaian, pencapaian prestasi, otonomi, dan pertumbuhan pribadi. Imbalan intrinsik ini penting bagi para manajer karena imbalan ini merupakan kunci untuk membuka kekuatan motivasi seseorang sebab motivasi merupakan pekerjaan dari diri sendiri dan merupakan kemauan dari pribadi itu sendiri (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 1985).
- Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan tetapi berasal dari pekerjaan. Imbalan ekstrinsik ini merupakan ‘pemuas’ yang datang dari lingkungan luar dimana kita kerja atau tinggal. Imbalan ekstrinsik meliputi imbalan finansial, jaminan sosial, pembagian keuntungan, pengakuan, promosi, supervisi, persahabatan, dan perbedaan kompensasi (Anonimous, 2002).
Jenis-jenis Hukuman
Hukuman
didefinisikan sebagai sesuatu yang membuat suatu perilaku berkurang
frekuensinya. Ada dua jenis hukuman, yaitu :
- Hukuman positif merupakan jenis hukuman yang memberikan sesuatu yang tidak menyenangkan. Contohnya adalah memberikan sengatan listrik pada tikus jika memasuki atau melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan (memakan hati).
- Hukuman negatif / eliminasi merupakan jenis hukuman yang menghilangkan sesuatu yang menyenangkan. Contohnya adalah pada percobaan tikus yang melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan maka makanan akan dipindahkan atau diambil.
Pentingnya Penghargaan dan
Hukuman dalam Organisasi Perusahaan
Pentingnya penghargaan dan hukuman dalam
organisasi yaitu Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukum serta
penghargaan dimana penghargaan dalam suatu organisasi itu
penting karena kita memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah
cara kerja mereka. Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap
penting budaya tersebut.
Pesan-pesan
pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan dengan
menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan
memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara tidak
langsung. Penghargaan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang
terbaik. Sebaiknya penghargaan bukan untuk mereka yang paling di dalam
bidangnya melainkan berikan target dan berikan penghargaan buat mereka yang
melampui target yang ada.
Penghargaan
juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa kita sebagai atasan menghargai
kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang berlaku. sedangkan aturan
dan hukum berfungsi sebagai suatu alat pengendali agar suatu kinerja
dalam suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. jika suatu
organisasi aturan dan hukum tidak diterapkan maka suatu organisasi tersebut
tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbulkan konflik kepentingan baik
antar individu ataupun antar organisasi.
Untuk
mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi peraturan yang
sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut, maka dibuatlah hukum aga
kita mematuhi hukum tersebut. Hukum tersebut juga berlaku dalam bersosialisasi
contohnya dalam berorganisasi. Pentingnya hukum dalam organisasi agar pelaku
dalam organisasi tersebut untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan
mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas
(tidak bersifat pribadi).
Tujuan Pemberian Imbalan
(Reward)
Menurut
Hasibuan (1994) tujuan pemberian imbalan atau Kompensasi adalah sebagai berikut
:
- Sebagai ikatan kerja sama dengan pemberian imbalan atau kompensasi maka akan tercipta suatu ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan, disatu pihak karyawan mempunyai kewajiban untuk mengerjakan dengan baik semua tugas yang dibebankan perusahaan kepadanya, dipihak lain perusahaan mempunyai kewajiban membayar imbalan atau kompensasi sesuai dengan tugas yang dibebankan.
- Memberikan kepuasan kerja dengan pemberian imbalan atau kompensasi diharapkan karyawan dapat memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial serta kebutuhan lainnya, sehingga karyawan memperoleh kepuasan kerja.
- Rekruitmen yang efektif apabila kebijaksanaan imbalan atau kompensasi yang akan diterapkan dipandang cukup besar, tentunya pengadaan karyawan yang qualified akan lebih muda.
- Alat untuk memotivasi imbalan atau kompensasi akan sangat mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhannya, individu membutuhkan uang yang diperolehnya sebagai imbalan dari tempat ia bekerja, dan hal ini juga akan mempengaruhi semangatnya dalam bekerja.
- Stabilitas karyawan imbalan yang cukup juga berpengaruh terhadap stabilitas karyawan. Keluar masuknya karyawan dapat ditekan bahkan bisa dikatakan tidak ada apabila imbalan yang diberikan dirasa cukup adil sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja.
- Disiplin, disiplin merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan, karena akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
- Pemerintah, kebijakan imbalan yang ditetapkan perusahaan harus berpedoman kepada peraturan perundang-undangan mengenai tarif upah yang telah ditetapkan pemerintah, maupun kebijakan-kebijakan lainnya yang disesuaikan dengan keadaan perekonomian saat itu.
Tujuan Pemberian Hukuman
(Punishment)
Sanksi hukuman berperan penting dalam
memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sangsi hukum yang semakin berat, maka
pegawai akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan perusahaan,
sikap dan perilaku indispliner pegawai juga akan semakin berkurang.
Sanksi
hukum harus diterapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan
diinformasikan secara jelas kepada seluruh pegawai. Sanksi hukum harus bersifat
mendidik pegawai untuk mengubah perilakunya yang bertentangan dengan
peraturan/ketentuan yang sudah disepakati bersama.
Lebih
jauh sanksi hukum haruslah wajar untuk setiap tingkatan indisipliner, sehingga
dapat menjadi alat motivasi bagi pegawai untuk menjaga dan memelihara
kedisiplinan dalam perusahaan.
Implikasi hukuman dan penghargaan pada
perusahaan
Dalam lingkungan perusahaan aturan yang berlaku pada setiap elemen yang
berada dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki tanggung jawab yang sama
atas tugasnya masing-masing. Seperti halnya pegawai dan manajer, pegawai
bertanggung jawab atas tugasnya sebagai oprasional dalam suatu perusahaan. Dan
manajer bertanggung jawab sebagai pengendali operasional, dengan tingkat
propesional tertentu yang telah memiliki tugasnya masing-masing, tanpa harus
mencampuri tugas dari pegawai sebagai operasional.
Dengan hal itu berdirinya suatu perusahaan tidak lepas dari pemikiran para
pendiri perusahaan yang telah mengetahui kekurangan dan kelebihan perusahaannya,
pemimpin perusahaan harus bisa memanage pegawainya dengan aturan yang
diberlakukan. Karenanya pemimpin perusahaan harus memiliki konsep untuk
memberikan penghargaan maupun hukuman kepada anggotanya. Dimana penghargaan
tersebut dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada pegawainya dengan sama
rata, dan hukuman diberikan dengan maksud untuk memberikan perhatian kepada
pegawainya agar bekerja secara aktif dan profesional.
Namun pada prakteknya, para pemimpin perusahaan tidak terlalu mengertikan
pegawainya bekerja sesuai waktu dan komposisinya. Kasus seperti inilah yang
sekarang sering terjadi dalam lingkungan perusahaan, yang membuat anggota
perusahaan tersebut mengambil resiko keluar dari aturan perusahaan tanpa
memikirkan hukuman yang akan menimpanya.
Refrensi
:
- Suwarto FX, Perilaku Keorganisasian, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1999.
- Davis, Keith dan John W. Newstrom. 2003. Perilaku dalam Organisasi : Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
- Donnelly. Gibson and Ivancevich.1990. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses) Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
- Kinicky, Angelo dan Robert Kreitner. 2005. Perilaku Organisasi: buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
- http://id.scribd.com/doc/84124932/Pengertian-Organisasi-Perusahaan
- http://id.wikipedia.org/wiki/Hukuman
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar