Assalamualaikum
wr.wb.. Salam sejahtera untuk kita semua. Pada kesempatan kali ini saya ingin
mengulas tentang Organisasi Perusahaan. Apa yang dimaksud dengan Organisasi
Perusahaan, tujuan dan arti penting dari terbentuknya Organisasi perusahaan,
bentuk dari Organisasi Perusahaan, dsb.
Sebelum
saya menjelaskan lebih dalam tentang Organisasi Perusahaan, terlebih dahulu
saya akan menjelaskan definisi dari Organisasi atau bisa dibilang, apasi
Organisasi itu?
Organisasi
dapat diartikan sebagai cara dimana kegiatan orang dikoordinasikan untuk
mencapai suatu tujuan yang sama. Organisasi pada umumnya dikembangkan sebagai
instrumen bagi pencapaian tujuan-tujuan dan cendrung muncul dalam situasi
dimana orang-orang menyadari manfaat organisasi sebagai suatu jalan terbaik
pelaksanaan kegiatan kolektif. Ernes Dale
mendefinisikan organisasi sebagi suatu prose’s perencanaan yang meliputi
penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja. Jadi
organisasi juga merupakan kumpulan dari peranan, hubungan dan tanggung jawab
yang jelas dan tetap, paling tidak dalam jangka waktu pendek. Cyril Soffer memberikan definisi
organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peranan
tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dimana pekerjaan itu
diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian
digabung kedalam beberapa bentuk hasil (organisasi sebagai bentuk peranan).
Nah,
setelah kita mengetahui definisi tersendiri dari Organisasi barulah kita akan
mencari tahu definisi dari Organisasi Perusahaan.
DEFINISI
ORGANISASI PERUSAHAAN
Perusahaan
adalah suatu bentuk organisasi, atau lebih tepatnya suatu organisasi produksi
yang meliputi berbagai fungsi yang dikoordinasi untuk memproduksi sebagian
barang dan jasa tertentu dan tujuan ekonominya tergantung pada perbandingan
kekuasaan dalam organisasi tersebut. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk
mewujudkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam jangka panjang. Dalam
lingkungan bisnis yang kompleks, perusahaan perusahaan selalu menghaapi masalah
dan tantangan yang mendasar yaitu bagaimana bisa bertahan dimasa kini dan mampu
menghadapi persaingan dimasa depan. Sehingga perusahaan harus bisa meningkatkan
kinerjanya, karena kinerja perusahaan selalu menjadi ukuran keberhasilan
kegiatan perusahaan.
Organisasi
Perusahaan umumnya menginterpretasikan tujuan utama mereka adalah untuk
mencapai maksimalisasi laba jangka panjang.
Kast dan Rosenzweig
memberikan Organisasi Perusahaan sebagai berikut:
1. suatu subsistem dari lingkungannya yang
luas
2. terdiri dari orang-orang yang
berorientasi pada tujuan
3. suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang
yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan, dan fasilitas
4. suatu subsistem structural, yaitu
orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu
5. suatu subsistem psikososial, yaitu
orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6. suatu subsistem manajerial yang
merencanakan dan mengendalikan semua usaha.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi perusahaan adalah usaha yang harus
dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan
saling tergantung, bekerja bersama atas dasar pembagian kerja, peran, dan
wewenang, serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
TUJUAN
TERBETUKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN/ARTI PENTING ORGANISASI PERUSAHAAN.
Selain
mengetahui tentang definisi atau pengertian Organisasi Perusahaan, kalian juga
harus mengetahui tentang tujuan terbentuknya Organisasi Perusahaan/arti penting
dari terbentuknya Organisasi Perusahaan. Maka selanjutnya saya akan menjelaskan
hal tersebut.
Kebanyakan
perusahaan yang operasinya sama, mengikuti pola yang biasa yaitu pembagian
tujuan kedalam sub-sub tujuan. Sebagai contoh dalam perusahaan industri, sub
unit yang utama dan sub tujuannya adalah:
1. pemasaran (marketing) dengan tujuan
pencapaian volume penjualan semaksimal mungkin
2. produksi dengan tujuan penekanan biaya
produksi seminimal mungkin
3. pembiayaan (finance) dengan tujuan
penyediaan sumber dana yang dibutuhkan untuk operasi perusahaan dengan biaya
yang serendah-rendahnya dan
4. akutansi dengan tujuan pengukuran
keberhasilan organisasi dalam pencapaian tujuannya.
Tujuan-tujuan
ini dapat dipecah-pecah lagi lebih lanjut kedalam serangkaian tambahan sub-sub
tujuan yang ditugaskan kepada unit tingkat lebih bawah dan seterusnya.
Sebagai
contoh, fungsi pembiayaan (finance function) dapat dibagi lebih lanjut kedalam
sub-sub unit:
a. hubungan pesanan modal dengan tujuan
untuk mempertahankan hubungan baik dengan sumber utang jangka panjang dan dana
modal perusahaan
b. kredit dan penagihan dengan tujuan
menyelenggarakan dan memperkuat kebijaksanaan kredit yang akan
memaksimalitaskan kelebihan pendapatan penjualan dari kerugian piutang tak
tertagih dan barangkal,
c. assuransi dengan tujuan mengoptimumkan
manajemen terhadap resiko kerugian sumber-sumber oleh perusahaan.
Hal
ini merupakan contoh, bagaimana efisiensi spesialisasi dapat dicapai dengan
alat hierarchi struktur organisasi.
Jika
suatu organisasi dapat membagi tujuan keseluruhannya kedalam sub tujuan-tujuan
sedemikian rupa sehingga semua pegawai bekerja untuk mencapai sub tujuan yang
diteteapkan juga menunjang pencapaian tujuan keseluruhan secara optimal, maka
situasi ini disebut sebagai suatu kecocokan tujuan (goal congruence).
Semakin
besar organisasi akan semakin sulit untuk mencapai kecocokan/ketepatan tujuan
dan tampaknya akan semakin mudah adanya situasi konflik tujuan yang timbul
dimana suatu keputusan atau tindaka yang konsisten dengan suatu sub tujuan
berbeda dengan keputusan atau tindakan yang diperintahkan sub tujuan yang lain.
Hal ini benar, tidak mengindahkan bentuk organisasi yang dipilih.
BENTUK
ORGANISASI PERUSAHAAN
Karena suatu organisasi perusahaan
memilikik sifat dinamis, organisasi itu harus memilih bentuk organisasi yang
sesuai dengan kepentingan / kebutuhuan organisasi tersebut. Pada umumnya
organisasi yang kita kenal adalah :
1. Organisai
lini/garis (line organization)
2. Organisasi
lini dan staf (line and staff organization)
3. Organisasi
fungsional (functional organizational)
4. Organisasi
tipe panitia (committee type of organization)
1. Organisasi
lini/garis (line organization)
Pada
umumnya organisasi lini meliki sifat-sifat:
a. Organisasinya
kecil
b. Jumlah
pegawainya masih sedikit
c. Pemilik
organisasi biasanya menjadi pemimpin organisasi
d. Hubungan
kerja antara pimpinan dengan bawahan masih bersifat langsung
e. Tingkat
spesialisasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
organisasi masih rendah
f. Susunan
organisasi atau struktur organisasi belum begitu rapih
g. Produksi
yang di hasilkan belum begitu beraneka ragam
h. Alat-alat
yang di gunakan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan juga
belum begitu beragam
2. Organisasi
lini dan staf (line and staff organization)
Organisasi
lini dan staf memiliki sifat-sifat:
a. Organisasinya
besar dan rumit
b. Jumlah
pegawainya banyak
c. Hubungan
yang bersifat langsung tidak dimungkinkan lagi bagi pegawai perusahaan
d. Terdapat
dua kelompok besar pegawai dalam perusahaan dan mempunyai spesialisasi/keahlian
yang beraenka ragam. Pertama,sekelompok pegawai yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tugas pokok yang disebut sebagai pegawai lini
(line personnel/line human resource). Kedua,sekelompok pegawai yang tugasnya
bersifat menunjang atau membantu pelaksanaan tugas pokok, dan karna keahlian
yang dimilikinya,maka ia bersifat menasehati, meberi konsultasi, maupun memberi
jasa-jasa penunjang kapada unit-unit pelaksana tugas pokok/oprasional dalam
bentuk auxiliary services, EDP (Electronic Data Processing), dan pelayanan
jasa-jasa komputer (Computer Services) seperti di bidang kepegawaian/sumber
daya manusia,bidang keuangan,bidang perlengkapan serta peralatan. Kelompok ini
biasanya di sebut dengan staf sumber daya manusia/SDM (staff personnel/staff
human resources).
Organisasi
fungsional adalah suatu bentuk organisasi yang di dalamnya terdapat hubungan
yang tidak terlalu menekankan kepada hierarki yang struktural tetapi lebih
banyak didasarkan kepada sifat dan jenis fungsi yang perlu di jalankan.
4. Organisasi
tipe/jenis panitia (committee type of organization) bentuk organisasi ini tidak
begitu populer/terkenal. Jenis ini mempunyai sifat seperti dibawah ini:
a. Tugas-tugas
kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang.
b. Semua
anggota kelompok pimpinan mempunyai hak,wewenang,dan tanggung jawab yang sama.
Namun, dari keempat bentuk organisasi
ini, biasanya bentuk organisasi berskala kecil,menengah,maupun besar
menggunakan bentuk organisasi lini dan staf (line and staff organization)
Dalam Organisasi
Bisnis, terdapat 3 bentuk utama yaitu:
1. Perusahaan
Perseorangan (Sole Proprietorship)
Usaha Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya
satu orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara pribadi
atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Perusahaan
Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firam adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R dan Wacik,1998)
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firam adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R dan Wacik,1998)
3. Perseroan
Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan, sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan, sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.
Salah satu
contoh Struktur Organisasi Perusahaan
Dari
penjelasan diatas tentang Organisasi Perusahaan, tujuan terbentuknya Organisasi
Perusahaan/arti penting dari Organisasi Perusahaan, dapat kita tarik bahwa
suatu organisasi perusahaan adalah usaha yang harus dikoordinasikan, tersusun
dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerja
bersama atas dasar pembagian kerja, peran, dan wewenang, serta mempunyai tujuan
tertentu yang hendak dicapai. Organisasi Perusahaan juga memiliki beberapa
bentuk yang telah saya jelaskan pada penjelasan diatas.
Sekiranya
hanya ini yang dapat saya sampaikan, jika ada kesalahan dalam bahasa, tanda
baca, dan tulisan mohon maaf. Wassalamualaikum Wr.Wb …
REFRENSI:
- Barry E Cushing, Ruchyat Kosasih. Sistem Informasi Akutansi dan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga, 1991 (terjemahan).
- Barry E Cushing, Ruchyat Kosasih. Sistem Informasi Akutansi dan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga, 1991 (terjemahan).
- Tata Sutabri, S.Kom.,MM. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:
Andi, 2005.
- Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com, Dr.
T. Hani Handoko, MBA. Organisasi
Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1996-1992.
- Yogiyanto. HM. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori
dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi, 1999.
- Sutarto. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006 - http://www.academia.edu/3840215/PERILAKU_ORGANISASI_ANALISIS_JURNAL_Dosen_Pengampu_Fereshti_Nurdiana_Dihan_Disusun_Oleh_Produktivitas_Karyawan
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar